Minggu, 11 Agustus 2019

Pewarna Bebas Amonia Untuk Kesehatan Rambut


Rambut adalah aset penting untuk menunjang penampilan seseorang. Krena itulah, bagian tubuh ini sering disebut mahkota yang perlu diperhatikan keindahan dan kesehatan.
Secara garis besar, rambut terdiri atas hair shaft (batang rambut), arrector pili muscle (otot arektorpili), sebaceous gland (kelenjar minyak), hair follicle (folikel rambut), hair bulb (bulbus rambut) dan hair papilla (papilla rambut). Setiap helai rambut memiliki tiga lapisan yakni medula dibagian tengah, korteks yang melingkari medula dan merupakan bagian bagian utama rambut, serta kutikula (bagian luar yang keras dan melindungi batang rambut).
Warna rambut atau pigmentasi ditentukan oleh dua jenis melanin yaitu eumelanin dan pheomelanin. Tingkat eumelanin memberikan warna cokelat pada rambut atau hitam gelap, sementara itu, pheumelanin memberikan warna kuning, merah, atau cokelat pada rambut. Tingkat pigmen melanin yang dapat berubah ubah juga bisa mengubah warna rambut. Salah satu penyebabnya adalah efek penuaan. Seiring bertambahnya usia, produksi melanin di akar rambut berkurang dan sejumlah besar rambut dapat tumbuh tanpa pigmen. Melanin di produksi sel induk yang disebut melanosit dan terletak didasar folikel rambut. Produksi melanin jadi terganggu ketika sel mulai mati saat penuaan. Pada dasarnya setiap orang memiliki proses penuaan rambut (beruban) yang berbeda beda tergantung dari kebiasaan pola makan, kebiasaan memakai minyak rambut dan faktor genetik sehingga proses penuaan terjadi di usia yang bervariasi misalnya ada yang dimulai dari usia 30 tahunan dan ada pula pada usia 40 hingga 50 tahunan. Selain efek penuaan dan genetika, uban dapat muncul secara prematur atau dini karena kekurangan vitamin tertentu seperti vitamin b12. Gangguan hormon tiroid seperti hipotiroidisme atau hipertiroidisme juga bisa membuat rambut jadi sangat kering dan rapuh. Virtiligo, stress dan anemia pernisiosa juga mengakibatkan  uban muncul lebih dini. Penyebab rambut memutih lebih awal pun dapat dikaitkan dengan berbagai kondisi lain seperti penggunaan bahan kimia pada rambut yang berlebih, polusi dan merokok. Untuk menghitamkan rambut kembali biasanya masyarakat menggunakan pewarna rambut. Itu merupakan hal lumrah. Bagi perempuan maupun laki laki yang berjiwa muda, mewarnai rambut adalah eksperimen untuk tetap tampil muda, modis dan fashionable. 
Tapi, amankah kalau cat rambut sering mampir ke kepala kita? Riset tentang kaitan cat rambut dan kanker dilakukan sejak 1970an dan merupakan bahan kosmetik yang paling banyak diteliti sehingga kita tak perlu takut mewarnai rambut. Kita tetap bisa tampil muda, modis, dan fashionable dengan warna rambut yang diinginkan. Produk pewarna rambut telah melalui berbagai riset. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Misalnya, reaksi pada pemilik kulit sensitif. Sebelum mewarnai rambut, sebaiknya anda menjalani tes alergi dengan meletakkan zat pewarna rambut di bagian tangan atau leher belakang telinga. Jika timbul rasa gatal, lebih baik jangan melakukan pewarnaan rambut. Selanjutnya periode pewarnaan rambut sebaiknya dilakukan minimal empat bulan untuk menghindari rambut kusam dan kering. Saat ini ada berbagai metode pengecatan rambut. Umumnya, rambut di bleaching sebelum di cat. Dalam proses bleaching, rambut di kerok dan ditipiskan agar zat berwarna mudah masuk ke rambut. Bleaching secara otomatis menggunakan bahan amonia untuk penetrasi cat ke dalam rambut. Sayangnya, bahan kimiawi aktif itu bisa memicu kerontokan dan kebotakan. Hal terpenting dalam mewarnai rambut yang aman adalah bagaimana metode melakukannya. Semua itu kembali pada pengaplikasian pewarna rambut yang baik dan benar . Sepanjang prosedur ini di jalankan, risiko yang tak diinginkan dapat diminimalkan. Terlebih, teknologi sudah sangat maju dan amat memperhatikan kesehatan. Amonia pada pewarna rambut bisa memicu terjadinya kanker pada kulit kepala melalui akar rambut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar