Selasa, 01 September 2015

Puisi Cinta Perkawinan

Puisi Cinta Perkawinan
“Kita bertemu terlalu dinihati belum kenalkimia
hanya reaksi penetralan
Bagai natrium hidroksida,
dengan asam klorida
Redoks biasa, sederhana
Laju reaksi hatimu terlalu cepat
reaksi eksoterm,
dengan entalpi pembakaran yang membara
terlalu tinggi
Dan harga sebuah tetapan
tak menggeser arah kesetimbangan cinta
Walau dengan konsentrasi tinggi
dari tiap mol kalimatmu
Sebuah baris puisiku larut
terhanyut aquades
Aku kini senyawa kimia
Hingga tabung reaksi pecah
kusebut namamu ferum
Hingga labu erlenmeyer lebur
kulihat bayangmu sulfur
Hingga mortar retak
kuhancur bongkahmu grafit
Dan akan segera kutitrasi senyum asetatmu
Kusiram sulfat mawar hitam mekar
kuhirup wangi semerbak amonium
kumbang sianida hisap serbuk
sarimu_penuhkarbonat
Andai kimiaku cinta
berapa lama waktu paruh
peluruhan hati radioaktifku
Hatiku bukan gugus aldehid atau ester
bukan pula keton atau ester
Jadi tak bisa kau buat,
semudak mengoksidasi alkanon
Tapi Madame Currie kan nikahkan
asammu dan basaku
dengan Mendeleyef sebagai penghulu
Dan sebuah cincin uranium,
dan seperangkat logam inert,
kau bayar isobutana,
Tunai..”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar